Kritik, Saran, Kesaksian

------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com -------------------

18 Juni 2010

Ketaatan Mendatangkan Berkat (Yohanes 14:1-3)

Sebelum bangsa Israel memasuki tanah Kanaan, sebagai tanah perjanjian, Allah memberikan pesan penting yang harus dilakukan bansa Israel sebagai wujud ketaatannya kepada Tuhan yaitu sungguh-sungguh mendengarkan perintah Allah, mengasihi Tuhan Allah dan beribadah kepadaNya dengan segenap hati dan segenap jiwa. Allah tidak menginginkan bangsanya untuk mendua hati dan terbujuk hatinya untuk beribadah kepada allah lain. kita harus menyadari bahwa Tuhan sangat menghendaki kita pengikut-pengikutNya untuk mengedepankan keinginan Allah dari pada keinginan kita.

Tidak jarang orang gagal mengikut Tuhan karena hidupnya selalu didominasi keinginannya, sedikitpun tidak taat dan tidak tunduk kepada keinginan Tuhan. ketaatan patut mendapatkan tempat yang terutama dalam kehidupan kita sebagai pengikut Tuhan. kita jangan hanya menaati apa yang sesuai dengan keinginan kita. tetapi putuskanlah untuk taat pada seluruh kehendak Allah. karena ketaatan kita kepadaNya bukanlah hal yang sia-sia tetapi mendatangkan berkat bagi kita. setiap orang yang taat kepada firman Tuhan dan takut akan Tuhan, yang hidupnya sesuai kehendak Tuhan dengan setia pasti mendapat keberhasilan yang gemilang penuh berkat dan kedamaian hidup tetapi sebaliknya orang yang berpaling meninggalkan Tuhan dengan hidup menurut keinginan-keinginan daging dan dunia pasti mendapat kehancuran yang memalukan. Fakta Alkitab menuliskan, Allah memberkati Abraham karena ketaatan.

Ketaatan kepada Tuhan akan membawa kita pada suatu harapan yang bukan bergantung kepada dunia ini namun berharap akan upah di surga. Yesus berjanji akan menyiapkan dan memberikan kita tempat yang layak di surga. Mau ?

Tidak ada komentar:

Hidup itu singkat