Kritik, Saran, Kesaksian

------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com -------------------

26 Juni 2010

Renungan

1 Petrus 3 : 13 – 17
“Berjalan dalam kegelapan sambil tetap melihat kepada Terang besar”

Tidak ada manusia yang tidak memiliki pergumulan dalam hidupnya. Terkhusus bagi orang beriman, setiap rancangan hidup akan selalu dilihat dalam terang Iman, di mana Allah pencipta kita yakini masih tetap dan akan tetap memelihara hidup ini dan juga semua ciptaanNya. Demikianlah alam semesta termasuk didalamnya setiap orang beriman akan selalu “bergantung” kepada Allah, karena Ia menopang segala sesuatu dengan kebijaksanaan dan kekuatanNya.
Kita hidup di dunia yang Allah cipta menjadi tempat kita, yang mana kejahatan dan kesengsaraan ada didalamnya karena dosa. Tabiat manusia yang tidak mampu untuk mengasihi Allah dan takut akan Allah mendapat tempat dalam karya PenyelamatanNya. Di dalam kesengsaraan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus, Allah telah memperlihatkan kuasaNya atas dosa dan kematian. Dengan rela hati Kristus merendahkan diriNya supaya menebus setiap orang (menebusku), manusia yang tersesat dan terhukum. Kristus menebus setiap orang (menebusku) dari segala dosa, kematian dan kuasa Iblis (Yoh 1:29, lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia)
Melalui kebangkitan Kristus, nyatalah bahwa Kristus adalah Putra Allah, ajaranNya adalah kebenaran, karyanya adalah demi pendamaian dunia, dan semua orang yang percaya kepada Kristus akan bangkit kepada hidup kekal. Karena Dialah “Terang Besar” yang akan selalu hadir dalam hati dan pikiran setiap orang yang menyerahkan dirinya kepadaNya. Biarlah ketika sedang berjalan dalam kegelapan, mata kita tetap terarah kepada “Terang Besar” itu.
Allah menyertai kita (Mat. 1:23),
sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau beserta ku; gadaMu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku (Mzm. 23:4).
Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar dan telingaNya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat (1 Pet. 3:12). Melalui hal ini, baiklah dimengerti bahwa penyertaan Tuhan bukan berarti tidak ada pergumulan hidup, penyertaan Tuhan bukan berarti tidak ada lagi penderitaan, sebaliknya orang percaya juga terpanggil untuk menderita karena kebenaran. Kristus dianiaya bukan karena Dia berbuat dosa atau berbuat salah, Para Rasul dan juga orang-orang yang mati martir juga menderita dan dianiaya karena kebenaran (teguh mempertahankan iman mereka kepada Kristus).
Baiklah sebagai orang beriman, ketika kita merasa tidak ada lagi yang memberikan rasa aman, tidak ada lagi yang memberikan ketenangan, ketika dirasa jalan hidup ini akan berakhir, dunia ini menghimpit dan beban kita pun terasa berat, ingatlah :
Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diriKu sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepadaKu (Yoh. 8:28)
Kalau kamu dibangkitkan bersama Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah (Kol. 3:1-3)

Selamat menjalani hari-hari dalam satu minggu ke depan, Tuhan Yesus Memberkati…
“Berjalan dalam kegelapan sambil tetap melihat kepada Terang besar”

Tidak ada komentar:

Hidup itu singkat