Kritik, Saran, Kesaksian

------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com -------------------

06 September 2009

Renungan

SUPAYA KITA SEMUA MENJADI SATU
( YOHANES 17 : 14 - 23 )

Dalam era kemajuan yang dicapai oleh manusia saat ini, ada kecenderungan yang tidak baik, yaitu kecenderungan manusia untuk hidup seorang diri saja. Padahal Firman Tuhan berkata: ”...Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kej.2:18). Dari Firman ini, kita dapat mengerti bahwa sesungguhnya dari Awal Tuhan menginginkan manusia itu hidup bersama di dalam persekutuan yang rukun, untuk saling menolong dan saling melengkapi satu dengan yang lain. Di dalam hidup bersama tersebutlah manusia itu dimanusiakan oleh manusia yang lain. Dengan singkat dapat kita katakan, bahwa sebaiknya manusia itu jangan hidup seorang diri saja.

Keinginan Tuhan itu dinyatakan di dalam karya penebusan Tuhan Yesus. Dimana Tuhan Yesus datang ke dunia dan menjadi manusia untuk memulihkan hubungan yang rusak antara Allah dengan manusia, dan antara manusia dengan sesamanya (rekonsiliasi). Perlu kita perhatikan, bahwa hubungan yang pertama dipulihkan adalah hubungan manusia dengan Tuhannya. Karena kualitas hubungan yang baik dengan Tuhan, akan menjamin hubungan yang baik dengan sesama. Keinginan Allah tersebut, diucapkan kembali oleh Tuhan Yesus di dalam doaNya dengan berkata :”Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau Ya Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang mengutus Aku”(Yoh.17:21).

Persekutuan yang kita bangun seharusnya jangan menjadi persekutuan yang eksklusif, tetapi harus inklusif dan dialogis. Artinya kita harus membuka diri bagi sekitar kita, dan kehadiran kita harus bisa dirasakan oleh sekitar menjadi berkat bagi mereka. Dalam situasi yang demikianlah kita dapat bersaksi di dunia menjadi garam dan terang (baca Mat.5:13-16).

Di dalam tugas panggilan kita di dunia untuk menjadi saksi Kristus, mungkin dunia sekitar akan menolak kita. Tetapi penolakan itu bukan alasan untuk menarik diri dari dunia, karena Tuhan Yesus juga tidak menginginkan hal tersebut. Firmannya berkata :”Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat”(ay.15). Walau tidak menarik diri dari kehidupan bersama di dunia, kita harus tetap hidup kudus dan tidak serupa dengan dunia (ay.17-19; bnd. Roma 12:2).

Saudara/i yang dikasihi Kristus, kita dipanggil dan diutus oleh Tuhan ke dunia ini untuk membangun KerajaanNya dan mewartakan kabar baik keseluruh dunia. Marilah kita hidup di dalam Krsitus, supaya kita semua menjadi satu di dalam kehidupan yang kudus dan kita dilindungi oleh Tuhan dari yang jahat, dan supaya dunia percaya, bahwa kita adalah utusan Yesus Kristus. Sehingga banyak jiwa yang dimenangkan. Amin.



Tidak ada komentar:

Hidup itu singkat