Kritik, Saran, Kesaksian

------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com -------------------

07 April 2009

Renungan


“ PERGILAH, AKU MENGUTUS KAMU “
( LUKAS 10 : 1 - 12 )

Tuhan Yesus memanggil setiap umatNya dimana Ia berkata : “ Ikutlah Aku…”, dan kita menjawab dengan berkata : “ …inilah aku ya Tuhan, utuslah Aku..”. Sekarang Tuhan Yesus mengutus kita untuk pergi bersaksi dengan berkata :”Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala” (ay.3). Dari amanat diatas, kita diingatkan, bahwa waktunya adalah “Sekarang”, artinya tidak ada waktu untuk menunggu.( selesai sekolah, menikah dulu, pensiun dulu, dll). Inilah saatnya kita diutus untuk memberitakan Yesus kepada orang lain sehingga mereka dimenangkan menjadi pengikut Yesus (Boan sadanari). Dalam melaksanakan tugas panggilan tersebut ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, yaitu :

a. Diutus berdua (ay.1-2)
Tuhan Yesus mengutus 70 orang murid berdua-dua, apakah maksudnya ? Dari awal mencipta manusia, Tuhan Allah berfirman : “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja…” (Kej.2:18). Kemudian Allah menjadikan seorang penolong bagi manusia itu, yang menjadi mitra dan rekan yang saling menolong dan melengkapi di dalam menjalankan tugasnya mengelola bumi. Demikian halnya dengan tugas untuk bersaksi, kita harus melakukannya bersama-sama dengan saudara yang lain di dalam satu tim (Majelis, Dewan seksi dan jemaat), dan harus saling bertolong-tolongan menanggung beban (Gal.6:2). Demikianlah kita memenuhi hukum Kristus.

b. Diutus seperti Domba ke tengah-tengah Serigala (ay.3)
Kita di utus ke dunia, dan seluruh dunia ini telah dikuasai oleh sijahat (1 Yoh. 5:19). Bila demikian, setiap pengikut Kristus akan diperhadapkan dengan berbagai kesulitan dan pergumulan karena tipu daya dari Iblis. Tetapi berbagai pergumulan dan kesulitan hidup tidak akan pernah menyurutkan langkah kita di dalam pemberitaan injil.

c. Jangan bergantung kepada dunia (ay.4)
Dalam melaksanakan program di Gereja, kita tidak harus selalu berhitung berapa modal yang kita miliki dan apa target yang hendak kita capai, tetapi kita harus berangkat dari iman, dan tidak bersandar pada pikiran dan tenaga sendiri (pundit-pundi, bekal, kasut dan orang lain).

d. Jadilah berkat bagi orang lain (ay.5-9)
Kemanapun kita pergi kita harus membawa salam perdamaian dan damai sejahtera. Sehingga dimanapun kita hadir harus membawa kesejukan, suka cita dan jalan keluar bagi setiap persoalan.

c. Serahkan pembalasan kepada Tuhan ( ay.10-12)
Walau kita memberitakan injil dan melakukan segala hal yang baik, pasti ada yang menolak bahkan mencaci kita. Hal itu mungkin membuat kita jengkel dan marah, tapi biarlah Tuhan yang membalas semuanya itu, karena itu adalah hak Tuhan (Rom.12:19), dan hukuman mereka lebih berat dari hukuman terhadap Sodom.
Karena itu dengarlah seruan Tuhan hari ini yang berkata : “Pergilah, Aku mengutus kamu” . “Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu” (2 Tim.4:5). Selamat melayani.

Amin.

Tidak ada komentar:

Hidup itu singkat