Kritik, Saran, Kesaksian

------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com ------------------- Kirim ke: immanuel_hkbp@yahoo.com -------------------

29 Agustus 2009

Renungan

HIDUP RUKUN DALAM PERJANJIAN ALLAH

( KEJADIAN 17 : 15 - 27 )


Di dalam kitab Kejadian,kita melihat ada dua hal yang penting, yaitu : 1.Allah menyatakan diri dan kuasaNya di dalam ciptaanNya. 2. Allah menyatakan kehadiranNya dalam sejarah kehidupan bapa-bapa leluhur (Abraham, Ishak & Yakub). Di dalam perjumpaan Allah dengan para bapa leluhur tersebut, Allah mengikat perjanjianNya dengan mereka, yaitu Allah akan memberkati mereka dan umatnya (bapa leluhur) akan setia kepada Allah. Perjanjian itu ditandai dengan tanda di dalam daging (sunat),sebagaimana FirmanNya : ”Inilah perjanjianKu, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus di sunat”.(Kej.17:10). SelanjutNya Tuhan berfirman: ”Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus di sunat; maka dalam dagingmulah perjanjianKu itu menjadi perjanjian yang kekal”. (Kej.17:13). Di ayat 14 dikatakan bahwa orang yang tidak disunat harus disingkirkan karena dianggap telah mengingkari perjanjian dengan Allah. Abraham dan seisi rumahnya menuruti perjanjian tersebut, dan mereka dibaptis pada hari itu juga (ay.26-27). Abraham berumur 99 tahun ketika di sunat dan anaknya Ismael berumur 13 tahun (ay.24-25).

Dalam Pertemuan Allah dengan Abraham, Allah kembali mengingatkan akan janji dan berkatnya kepada Abraham dan keturunanNya, yang akan diberikan melalui Sara (Sarai) isterinya yang sudah berumur 90 tahun. Dalam hatinya Abraham berpikir mungkinkah sarah yang sudah berumur 90 tahun melahirkan ? (ay.17). Tetapi justru disinilah Kuasa Tuhan dinyatakan, karena yang tidak mungkin menurut manusia itulah yang diperbuat oleh Allah. Allah mengatakan bahwa Sara akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan diberi nama Ishak yang dengannya Allah akan mengikat perjanjian yang kekal dengan keturunannya.. Selanjutnya Abraham memohon kepada Tuhan agar anakNya Ismael juga diperkenankan hidup di hadapan Allah (ay.18), dan Allah merespon permintaan tersebut dengan janji bahwa Ismail dan keturunannya juga akan diberkati dan dibuat menjadi bangsa yang besar (ay.20).

Saudara/i yang dikasihi Yesus Kristus, janji Tuhan telah digenapi, dan kita semua adalah anak-anak perjanjian ketika kita juga telah disunat (sunat rohani) di dalam Baptisan Kudus, sebagaimana FirmanNya :”Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa, karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati”.(Kol.2:11-12). Di dalam panggilan dan pemilihannya, Allah mengutus kita ke tengah dunia (plural), untuk hidup berdampingan dengan segala mahluk dan dengan manusia yang lain yang berbeda budaya, ras dan kepercayaan dengan kita. Bila Allah telah berkenan memberkati Ismael dan membiarkannya hidup di hadapannya, maka hendaklah kita juga dapat menjaga kerukunan dengan orang yang berbeda dengan kita, tetapi tetap di dalam kesetiaan akan perjanjian kita dengan Tuhan kita. Janganlah kita menghakimi, tetapi biarlah Allah yang akan menghakimi semuanya sesuai dengan janji dan kesetiaanNya. Amin.

Tidak ada komentar:

Hidup itu singkat